Langsung ke konten utama

Penerapan Konsep Peluang Pada Percobaan Pelemparan Uang Logam, Dadu dan Pengambilan Kartu Bridge




ABSTRAK
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat ketidakpastian yang muncul.  Contoh peristiwa yang belum pasti terjadi yang dapat kita temui yaitu sepasang suami istri sedang menanti kelahiran anaknya. Dalam ketidakpastian inilah kita dapat menghitung peluang lahirnya anak laki-laki atau perempuan menggunakan konsep dasar peluang. Dengan variebel percobaan yang dilakukan yaitu pelemparan uang logam, percobaan pelemparan dadu, dan percobaan pengambilan kartu brigde secara acak. Data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan konsep dasar peluang untuk mengetahui bagaimana kemungkinan kejadian yang muncul pada setiap percobaan. Dari hasil tersebut kita dapat mengetahui manakah kejadian yang memiliki kemungkinan muncul tertinggi dan kemungkinan muncul terendah.  Dengan tahapan pada pengambilan data adalah melakukan percobaan kemudian menghitung peluang suatu kejadian. Lalu diperoleh ruang sampel dan titik sampel kejadian, Kemudian menentukan peluang dari setiap kejadian dilanjutkan dengan membandingkan hasil percobaan dengan teori. Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa semakin banyak melakukan percobaan maka hasil peluangnya semakin mendekati teori.
Kata Kunci : Dadu, Kartu Bridge, Peluang, Uang Logam.


BAB I
PENDAHULUAN
1.1          Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari terdapat ketidakpastian yang muncul. Contoh peristiwa yang belum pasti terjadi yang dapat kita temui yaitu sepasang suami istri sedang menanti kelahiran anaknya. Dalam hal itu sepasang suami istri akan  menyiapkan nama untuk calon bayinya. Nama yang disiapkannya bisa berupa nama untuk laki-laki atau nama untuk perempuan. Bila sepasang suami istri mengharapkan salah satu jenis kelamin bayinya, maka mereka mengharapkan kejadian yang belum pasti terjadi. Dalam ketidakpastian inilah kita dapat menghitung peluang lahirnya anak laki-laki atau perempuan menggunakan konsep dasar peluang. Selain itu kita dapat mencari tahu peluang kemungkinan menjawab soal ujian benar, peluang tukang ojek mendapat penumpang dalam sehari dan masih banyak lagi.
 Pada praktikum ini akan dilakukan percobaan pelemparan uang logam, percobaan pelemparan dadu, dan percobaan pengambilan kartu brigde secara acak. Dengan masing-masing percobaan memiliki frekuensi percobaan yang berbeda-beda, dimana hasil dari percobaan-percobaan tersebut belum diketahui hasilnya. Namun, kita dapat dapat memperkirakan hasil percobaan yang akan muncul. Karena setiap percobaan yang ada memiliki peluang untuk muncul.
Hasil data yang diperoleh akan dianalisis menggunakan konsep dasar peluang untuk mengetahui bagaimana kemungkinan kejadian yang muncul pada setiap percobaan. Dari hasil tersebut kita dapat mengetahui manakah kejadian yang memiliki kemungkinan muncul tertinggi dan kemungkinan muncul terendah. Bagaimana banyak percobaan dapat mempengaruhi hasil perhitungan dari percobaan yang telah dilakukan. Bagaimana perbandingan hasil perhitungan peluang menurut teori dasar dengan hasil percobaan yang telah dilakukan. Semua akan dibahas pada praktikum ini.
1.2         Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam praktikum ini sebagai berikut. 
1.             Berapa peluang kejadian yang mungkin terjadi dari hasil percobaan  pelemparan dua mata uang logam?
2.             Berapa peluang kejadian yang mungkin terjadi dari hasil percobaan  pelemparan satu buah dadu?
3.             Berapa peluang kejadian yang mungkin terjadi dari hasil percobaan  pelemparan dua buah dadu?
4.             Berapa peluang terambilnya kartu diamond dari percobaan pengambilan satu buah kartu bridge?
5.             Berapa peluang terambilnya minimal satu kartu king merah pada percobaan pengambilan dua buah kartu bridge?
1.3         Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari praktikum ini sebagai berikut.
1.             Mengetahui peluang kejadian yang mungkin terjadi dari hasil percobaan  pelemparan dua mata uang logam.
2.             Mengetahui peluang kejadian yang mungkin terjadi dari hasil percobaan  pelemparan satu buah dadu.
3.             Mengetahui peluang kejadian yang mungkin terjadi dari hasil percobaan  pelemparan dua buah dadu.
4.             Mengetahui peluang terambilnya kartu diamond dari percobaan pengambilan satu buah kartu bridge. 
5.             Mengetahui peluang terambilnya minimal satu kartu king merah pada percobaan pengambilan dua buah kartu bridge.
1.4         Manfaat
Manfaat yang didapat pada praktikum ini yaitu dapat mengetahui ruang sampel yang mungkin terjadi dari percobaan pelemparan mata uang logam, pelemparan dadu dan pengambilan kartu bridge serta mengetahui peluang dari masing-masing percobaan yang dapat diaplikasikan dalam bentuk nyata. Sedangkan manfaat untuk pembaca adalah memberi informasi mengenai peluang dari percobaan pelemparan uang logam, pelemparan dadu dan pengambilan kartu bridge.
1.5         Batasan Masalah
Batasan masalah dalam praktikum ini adalah ruang sampel dan peluang kejadian pelemparan dua uang logam serta pengambilan satu kartu bridge jenis diamond sebanyak 20 kali, 60 kali, 120 kali, pelemparan satu buah dadu sebanyak 30 kali, 60 kali, 120 kali, pelemparan dua buah dadu sebanyak 36 kali, 72 kali, 144 kali dan pengambilan dua kartu bridge minimal  jenis king merah sebanyak 52 kali, 104 kali, 156 kali.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1         Definisi Peluang
Peluang atau probabilitas adalah cara untuk mengungapkan ukuran ketidakpastian/ ketidakyakinan/ ketidakmungkinan/ kemungkinan suatu peristiwayang terjadi atau tidak terjadi. Misalkan S adalah ruang sampel dari suatu percobaan dan setiap anggota S memiliki kesempatan muncul yang sama. Misalkan A adalah suatu kejadian dengan , maka peluang kejadian A adalah (Walpole dan Raymond, 1986)
 
2.2       Dasar- dasar Peluang
Dasar-dasar peluang  dalam praktikum ini mencakup  2 hal, yaitu sebagai berikut.
2.2.1   Ruang Sampel
Ruang sampel adalah himpunan semua kemungkinan hasil suatu percobaan (Walpole, 1993).
2.2.2   Titik Sampel
Titik sampel adalah setiap kemungkinan hasil dalam ruang sampel (Walpole, 1993).
2.2.3   Kejadian
Kejadian adalah suatu himpunan bagian dari ruang sampel (Walpole, 1993).
2.3       Permutasi
Permutasi adalah suatu susunan yang dibentuk oleh keseluruhan atau sebagian dari sekumpulan data dengan memperhatikan urutannya (Walpole, 1993).
Banyaknya permutasi akibat pengambilan r benda dari n benda yang berbeda adalah
 
 
2.4        Kombinasi
Permutasi adalah suatu susunan yang dibentuk oleh keseluruhan atau sebagian dari sekumpulan data tanpa memperhatikan urutannya (Walpole, 1993).
Banyaknya kombinasi r benda dari n benda yang berbeda adalah
 
2.5        Jenis - jenis Peluang
Jenis – jenis  peluang  dalam praktikum ini mencakup  2 hal, yaitu sebagai berikut.
2.5.1   Peluang Bersyarat
Peluang kejabersyaratadalahterjadi atau tidak terjadinya kejadian A mempengaruhi terjadi atau tidak terjadinya kejadian . Peluang akan terjadi kejadian B dengan kejadian A telah terjadi terlebih dahulu adalah (Walpole, 1993).
            
2.5.2   Peluang Majemuk
Peluang majemuk dalam  praktikum ini mencakup  3 hal, yaitu sebagai berikut.
a.              Peluang Gabungan Dua Kejadian
Peluang dua kejadian dilambangkan A ∩ B adalah kejadian yang mencakup semua unsur atau anggota A atau B atau keduanya (Walpole, 1993).
           
b.             Peluang Kejadian Saling Lepas
Peluang kejadian saling lepas  atau P(A ∩ B) = Ø  adalah kejadian A atau B tidak memiliki unsur persekutuan (Walpole, 1993).
 
c.              Peluang Kejadian Saling Bebas
Peluang kejadian saling bebas adalah kejadian A tidak mempengaruhi terjadinya kejadian B atau sebaliknya (Walpole, 1993).
2.6       Uang Logam
Uang logam adalah uang yang terbuat dari logam tertentu seperti, emas, perak, tembaga, perunggu atau alumunium yang diberikan tanda atau cap sebagai alat pembayaran yang sah (Master Teacher, 2015).
2.7       Dadu
Dadu adalah benda berbentuk kubus kecil dari berbagai bahan, termasuk tulang atau gading yang mempunyai 6 sisi berisi titik dari 1 sampai 6 (Sandy G., 2014).
2.8         Kartu Bridge
Kartu bridge adalah sekumpulan kartu seukuran tangan yang digunakan untuk bermain kartu, berisi 52 kartu terdiri dari 4 jenis symbol yaitu spade (sekop), heart (hati), diamond (wajik), dan club (keriting) (Aria Muhammad, 2015).


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1         Sumber Data
Pada praktikum ini data yang diperoleh berasal dari data primer yaitu dari melakukan percobaan sendiri. Pengambilan data ini diambil pada :
hari, tanggal    : Sabtu – minggu, 2-3 Oktober 2016
waktu              : 06.00 – 08.00 WIB
tempat             : Jl. Keputih Makam D/01
3.2         Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.
Tabel 3.1 Variabel Penelitian
No.
Variabel
Keterangan
1
X1
Hasil percobaan pelemparan dua mata uang logam
2
X2
Hasil percobaan pelemparan satu buah dadu
3
X3
Hasil percobaan pelemparan dua buah dadu
4
X4
Hasil percobaan terambilnya kartu diamond
5
X5
Hasil percobaan terambilnya minimal satu kartu king merah
3.3         Langkah Analisis
Langkah analisis yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebagai berikut.
1               Melakukan percobaan sebagai berikut.
a.       Pelemparan dua mata uang logam sebanyak 20 kali, 60 kali, 120 kali.
b.      Pelemparan satu buah dadu sebanyak 30 kali, 60 kali, 120 kali.
c.       Pelemparan dua buah dadu sebanyak 36 kali, 72 kali, 144 kali.
d.      Pengambilan satu kartu diamond sebanyak 20 kali, 60 kali, 120 kali.
e.       Pengambilan minimal satu kartu king merah sebanyak 52 kali, 104 kali, 156 kali.
2.             Menentukan kejadian yang mungkin muncul dalam percobaan (ruang sampel).
3.             Menghitung peluang masing-masing kejadian berdasarkan ruang sampel yang didapat.
4.             Membandingkan hasil percobaan dengan teori.
5.             Menarik kesimpulan.
3.4         Diagram Alir
Berdasarkan langkah analisis di atas dapat digambarkan pada diagram alir berikut.








BAB IV
ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai perbandingan hasil peluang menurut teori dan percobaan yang dilakukan. Terdapat 5 variabel yaitu pelemparan dua buah uang logam, pelemparan satu buah dadu, pelemparan dua buah dadu, pengambilan kartu bridge jenis diamond dan pengambilan minimal satu king merah yang akan dijelaskan pada sub bab berikut.
4.1         Peluang Pelemparan Dua Buah Uang Logam
Ruang sampel pada pelemparan dua mata uang logam adalah S = {angka gambar, angka angka, gambar angka, gambar gambar} atau S = {AG, AA, GA, GG}. Berdasarkan teori peluang, pelemparan dua mata uang logam dapat dihitung dengan membandingkan jumlah kejadian A dan jumlah ruang sampel dengan  jumlah kejadian A adalah 1 dan jumlah ruang sampel adalah 4. Maka, diperoleh peluang kejadian A sama dengan 0,25.
Berikut hasil pelemparan dua buah uang logam yang dilakukan sebanyak 20 kali, 60 kali, dan 120 kali.
Tabel. 4.1 Hasil Pelemparan Dua Buah Uang Logam
Titik Sampel
Frekuensi
Peluang
20 kali
60 kali
120 kali
Teori
20 kali
60 kali
120 kali
AG
5
17
30
0,25
0,25
0,28
0,25
AA
4
13
29
0,25
0,20
0,22
0,24
GA
6
16
29
0,25
0,30
0,27
0,24
GG
5
14
32
0,25
0,25
0,23
0,27
Tabel 4.1 menunjukkan bahwa pada pelemparan sebanyak 20 kali kejadian yang paling banyak muncul adalah GA sebanyak 6 kali dan peluang sebesar 0,30. Pada pelemparan sebanyak 60 kali kejadian yang paling banyak muncul adalah AG sebanyak 17 kali dan peluang sebesar 0,28. Sementara pada pelemparan sebanyak 120 kali kejadian yang paling banyak muncul adalah GG sebanyak 32 kali dan peluang sebesar 0,27.
Selain disajikan dalam bentuk tabel juga disajikan dalam bentuk bar chart seperti berikut.

Gambar 4.1 Grafik Hasil Pelemparan Dua Buah Uang Logam
Gambar 4.1 menunjukkan bahwa semakin banyak percobaan yang dilakukan maka grafik yang terbentuk juga akan stabil. Hal ini terlihat pada percobaan 20 kali pelemparan dua mata uang logam terdapat kejadian yang terlampau jauh dari nilai peluang menurut teori. Berbeda dengan percobaan 120 kali dimana nilai yang didapat lebih mendekati teori dan grafik yang terbentuk semakin stabil. Sementara percobaan 60 kali memiliki grafik yang tidak stabil dan nilai yang berbeda-beda pada setiap kejadian.
4.2         Peluang Pelemparan Satu Buah Dadu
Ruang sampel dalam pelemparan satu buah dadu adalah S ={1, 2, 3, 4, 5, 6}. Berdasarkan teori peluang, pelemparan satu buah dadu dapat dihitung dengan membandingkan jumlah kejadian A dan jumlah ruang sampel. Masing-masing jumlah kejadian A dan jumlah ruang sampel adalah 1 dan 6. Maka, diperoleh peluang kejadian A pada pelemparan satu buah dadu yaitu 0,16.
Berikut hasil pelemparan satu buah dadu yang dilakukan sebanyak 30 kali, 60 kali, dan 120 kali.
Tabel. 4.2 Hasil Pelemparan Satu Buah Dadu
Titik Sampel
Frekuensi
Peluang
20 kali
60 kali
120 kali
Teori
20 kali
60 kali
120 kali
1
4
12
20
0,16
0,13
0,20
0,16
2
7
9
17
0,16
0,23
0,15
0,14
3
5
9
23
0,16
0,16
0,15
0,19
4
4
11
20
0,16
0,13
0,18
0,16
5
4
10
19
0,16
0,13
0,16
0,15
6
6
9
21
0,16
0,21
0,15
0,18
Tabel 4.2 menunjukkan bahwa pada pelemparan sebanyak 20 kali kejadian yang paling banyak muncul adalah angka 2 sebanyak 7 kali dan peluang sebesar 0,23. Pada pelemparan sebanyak 60 kali kejadian yang paling banyak muncul adalah angka 1 sebanyak 12 kali dan peluang sebesar 0,20. Sedangkan pada pelemparan sebanyak 120 kali kejadian yang paling banyak muncul adalah angka 3 sebanyak 23 kali dan peluang sebesar 0,19.
Selain disajikan dalam bentuk tabel juga disajikan dalam bentuk bar chart seperti berikut.

Gambar 4.2 Grafik Hasil Pelemparan Satu Buah Dadu
Gambar. 4.2 menunjukkan bahwa pada percobaan sebanyak 20 kali dan 60 kali pelemparan satu buah dadu terdapat nilai yang terlampaui jauh dari nilai peluang menurut teori. Namun, grafik pada percobaan 60 kali semakin stabil dan memiliki nilai yang mendekati teori. Sementara pada percobaan 120 kali nilai semakin stabil dan ada beberapa nilai yang sejajar dengan teori. Hal itu menujukkan bahwa semakin banyak percobaan yang dilakukan maka grafik yang terbentuk juga akan semakin stabil.
4.3    Peluang Pelemparan Dua Buah Dadu
Pada pelemparan dua buah dadu memiliki ruang sampel sebanyak 36 kejadian, yaitu S ={(1,1), (1,2), 1,3), (1,4), (1,5), (1,6),………(6,6)}. Berdasarkan teori peluang, pelemparan dua buah dadu dapat dihitung dengan membandingkan jumlah kejadian A dan jumlah ruang sampel. Dengan jumlah kejadian A adalah 1 dan jumlah ruang sampel adalah 36. Maka, diperoleh peluang kejadian A pada pelemparan dua buah dadu sebesar 0,03.
Berikut hasil pelemparan dua buah uang logam yang dilakukan sebanyak 36 kali, 72 kali, dan 144 kali.
Tabel. 4.3 Hasil Pelemparan Dua Buah Dadu
Titik Sampe
Frekuensi
Peluang
36 kali
72 kali
144 kali
Teori
36 kali
72 kali
144 kali

(1,1)
1
3
3
11
0,028
0,042
0,021

(1,2)
1
2
6
0,028
0,028
0,028
0,042

(1,3)
2
3
8
0,028
0,056
0,042
0,056

(1,4)
0
2
3
0,028
0
0,028
0,021

(1,5)
1
1
6
0,028
0,028
0,014
0,042

(1,6)
1
2
5
0,028
0,028
0,028
0,035

(2,1)
2
0
6
0,028
0,056
0
0,042

(2,2)
0
1
2
0,028
0
0,014
0,014

(2,3)
1
2
6
0,028
0,028
0,028
0,042

(2,4)
0
5
5
0,028
0
0,069
0,035

(2,5)
0
7
4
0,028
0
0,097
0,028

(2,6)
3
1
6
0,028
0,083
0,014
0,042

(3,1)
0
1
1
0,028
0
0,014
0,007

(3,2)
2
3
4
0,028
0,056
0,042
0,028

(3,3)
1
1
4
0,028
0,028
0,014
0,028

(3,4)
1
2
0
0,028
0,028
0,028
0

(3,5)
2
3
5
0,028
0,056
0,042
0,035

(3,6)
0
1
1
0,028
0
0,014
0,007

(4,1)
1
2
5
0,028
0,028
0,028
0,035

(4,2)
0
1
0
0,028
0
0,014
0

(4,3)
1
0
6
0,028
0,028
0
0,042

(4,4)
0
4
5
0,028
0
0,056
0,035

(4,5)
0
2
3
0,028
0
0,028
0,021

(4,6)
1
0
4
0,028
0,028
0
0,028

(5,1)
0
4
6
0,028
0
0,056
0,042

(5,2)
2
3
2
0,028
0,056
0,042
0,014

(5,3)
5
1
2
0,028
0,139
0,014
0,014

(5,4)
2
1
3
0,028
0,056
0,014
0,021

(5,5)
1
3
5
0,028
0,028
0,042
0,035

(5,6)
0
1
1
0,028
0
0,014
0,007

(6,1)
1
2
4
0,028
0,028
0,028
0,028

(6,2)
1
1
5
0,028
0,028
0,014
0,035

(6,3)
0
3
4
0,028
0
0,042
0,028

(6,4)
1
2
4
0,028
0,028
0,028
0,028

(6.5)
2
0
2
0,028
0,056
0
0,014

(6,6)
0
2
8
0,028
0
0,028
0,056

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa pada pelemparan sebanyak 36 kali kejadian yang paling banyak muncul adalah mata dadu (5,3) sebanyak 5 kali dan peluang sebesar 0,139. Pada pelemparan sebanyak 72 kali kejadian yang paling banyak muncul adalah mata dadu (2,5) sebanyak 7 kali dan peluang sebesar 0,097. Sedangkan pada pelemparan sebanyak 144 kali kejadian yang paling banyak muncul adalah mata dadu (1,3) dan (6,6)  sebanyak 8 kali dan peluang sebesar 0,056.
Selain disajikan dalam bentuk tabel juga disajikan dalam bentuk bar chart seperti berikut.

 
Gambar 4.3 Grafik Hasil Pelemparan Dua Buah dadu
Gambar 4.3 menunjukkan bahwa semakin banyak percobaan yang dilakukan maka grafik yang terbentuk juga akan stabil (mendekati satu). Hal ini terlihat pada percobaan 144 kali dimana nilai yang didapat lebih mendekati teori dan grafik yang terbentuk semakin stabil. Berbeda dengan percobaan 36 kali dan 72 kali terdapat kejadian yang terlampau jauh dari nilai peluang menurut teori. Namun, percobaan 72 kali memiliki nilai yang lebih stabil dari pada percobaan 36 kali.
4.4         Peluang Pengambilan Satu Buah Kartu Bridge Jenis Diamond ()
Pada peluang pengambilan satu buah kartu bridge  memiliki ruang sampel sebanyak 52 yaitu spade (sekop), heart (hati), diamond (wajik), dan club (keriting) masing-masing sebanyak 13 kartu. Sementara jumlah titik sampel jenis diamond sebanyak 13. Berdasarkan teori peluang, pengambilan satu kartu diamond  dapat dihitung dengan membandingkan jumlah kejadian dengan jumlah  ruang sampel. Maka, diperoleh peluang 0,25.
Berikut hasil pengambilan satu kartu bridge sebanyak 20 kali, 60 kali, dan 120 kali.
Tabel. 4.4 Hasil Peluang Kartu Diamond ()
Titik Sampel
Frekuensi
Peluang
20 kali
60 kali
120 kali
Teori
20 kali
60 kali
120 kali
Diamond ()
4
13
30
0,25
0,20
0,22
0,25
Tabel 4.4  menunjukkan bahwa pada percobaan sebanyak 20 kali, peluang terambilnya kartu diamond adalah 0,20 dan frekuensi sebanyak 4 kali.  Pada percobaan sebanyak 60 kali peluang terambilnya kartu diamond adalah 0,22 dan frekuansi sebanyak 13 kali. Sedangkan pada percobaan sebanyak 120 kali besar, peluang terambilnya kartu diamond adala 0,25 dan frekuensi sebanyak 30 kali. Hal ini menunjukkan bahwa peluang paling besar pada pengambilan kartu diamond adalah ketika percobaan 120 kali dengan peluang sebesar 0,25 dan frekuensi sebanyak 30 kali.
Selain disajikan dalam bentuk tabel juga disajikan dalam bentuk bar chart seperti berikut.

 
Gambar 4.4 Grafik Hasil Pengambilan Kartu Diamond ()
Gambar 4.4 menunjukkan bahwa semakin banyak melakukan percobaan maka grafik yang terbentuk juga akan stabil. Hal ini terlihat pada percobaan 120 kali pengambilan kartu bridge memiliki peluang yang sejajar dengan peluang pada teori. Berbeda dengan percobaan 20 kali dan 60 kali memiliki grafik yang tidak stabil dengan teori peluang.
4.5         Peluang Pengambilan Minimal Satu Kartu King Merah
Ruang sampel pada pengambilan dua buah kartu bridge  sebanyak 52 yaitu spade (sekop), heart (hati), diamond (wajik), dan club (keriting) masing-masing sebanyak 13 kartu. Sementara jumlah titik sampel jenis king merah sebanyak 2 dimana kartu king dari kartu heart (hati) dan diamond (wajik). Berdasarkan perhitungan manual pada lampiran 5 didapat peluang menurut teori sebesar 0,076.
Berikut hasil pengambilan 2 kartu bridge yang dilakukan sebanyak 52 kali, 104 kali, dan 156 kali.
                                      Tabel. 4.5 Hasil Pengambilan Minimal Satu Kartu King Merah
Titik Sampel
Frekuensi
Peluang
52 kali
104 kali
156 kali
Teori
52 kali
104 kali
156 kali
King merah
3
10
13
0,076
0,058
0,096
0,083
Tabel 4.5  menunjukkan bahwa pada percobaan sebanyak 52 kali, peluang terambilnya minimal satu kartu king  merah adalah 0,076 dan frekuensi sebanyak 3 kali.  Pada percobaan sebanyak 104 kali, besar peluang terambilnya minima satu kartu king merah adalah 0,096 dan frekuensi sebanyak 10 kali. Sedangkan pada percobaan sebanyak 156 kali, besar peluang terambilnya minimal satu kartu king merah adalah 0,083 dan frekuensi sebanyak 13 kali. Hal ini menunjukkan bahwa peluang paling besar pada pengambilan acak minimal satu kartu king merah adalah ketika percobaan 104 kali dengan peluang sebesar 0,096 dan frekuensi 10 kali.
Selain disajikan dalam bentuk tabel juga disajikan dalam bentuk bar chart seperti berikut.

 
Gambar 4.5 Grafik Hasil Pengambilan Minimal Satu Kartu King Merah
Gambar 4.5 menunjukkan bahwa percobaan yang terlampaui jauh dengan teori adalah percobaan 104 kali, diikuti dengan percobaan 52 kali yang memiliki nilai terlampaui rendah dengan teori. Sedangkan percobaan yang lebih mendekati teori adalah percobaan 156 kali. Hal itu menunjukkan bahwa semakin banyak melakukan percobaan maka grafik yang terbentuk juga akan stabil.








BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1          Kesimpulan
Berdasarkan praktikum penerapan konsep peluang dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.  
1.        Secara teori, peluang muncul angka angka, angka gambar, gambar angka, gambar gambar dari pelemparan dua mata uang logam adalah 0,25 sedangkan berdasarkan percobaan, peluang muncul angka angka, angka gambar, gambar angka, gambar gambar dari pelemparan dua mata uang logam belum tentu sesuai dengan peluang secara teori. Serta semakin banyak percobaan yang dilakukan maka nilai peluang semakin mendekati teori.
2.        Secara teori, peluang muncul angka 1,2,3,4,5,6 dari pelemparan satu buah dadu adalah 0,16 sedangkan berdasarkan percobaan, peluang munculnya angka 1,2,3,4,5,6 dari pelemparan satu buah dadu belum tentu sesuai dengan perhitungan peluang secara teori. Serta semakin banyak percobaan yang dilakukan maka nilai peluang semakin mendekati teori.
3.        Secara teori, peluang muncul angka (1,1), (1,2), (1,3), (1,4),…..,(6,4), (6,5), (6,6) dari pelemparan dua buah dadu adalah 0.027 sedangkan berdasarkan percobaan, peluang muncul (1,1), (1,2), (1,3), (1,4),…..,(6,4), (6,5), (6,6) dari pelemparan dua buah dadu belum tentu sesuai dengan perhitungan peluang secara teori. Serta, semakin banyak percobaan yang dilakukan maka nilai peluang semakin mendekati teori dan semakin stabil.
4.        Secara teori, peluang terambilnya kartu Diamon pada pengambilan kartu bridge adalah 0,25 sedangkan berdasarkan  percobaan terambilnya kartu diamond pada pengambilan kartu bridge adalah tidak sama dengan hasil dari  perhitungan peluang secara teori. Serta semakin banyak percobaan yang dilakukan maka nilai peluang semakin mendekati teori.
5.        Secara teori, peluang terambilnya minimal satu kartu King merah pada pengambilan kartu bridge adalah tidak sama dengan hasil dari  perhitungan peluang berdasarkan hasil percobaan. Serta semakin banyak percobaan yang dilakukan maka nilai peluang semakin mendekati teori.
5.2         Saran
Dalam melakukan percobaan pelemparan dua mata uang logam, pelemparan dadu dan pengambilan kartu bridge hendaknya dilakukan dengan lebih cermat dan juga dibutuhkannya alat untuk melakukan percobaan agar percobaan mendapat perlakuan dan perbandingan yang sama. Serta melakukan perhitungan peluang secara manual dibutuhkan kesabaran dan ketelitian dalam melakukannya.


DAFTAR PUSTAKA
Aria Muhammad, 2015 http://www.artikuno.com/makna-dibalik-simbol-kartu-remi/. Diakses tanggal 2 Oktober 2016 pukul 12.45 WIB.
Master Teacher, 2015 http://www.duniapendidikan.net/2015/09/pengertian-uang-kartal-dan-uang-giral/. . Diakses tanggal 2 Oktober 2016 pukul 12.35 WIB
tanggal 2 Oktober 2016 pukul 12.30 WIB.
Walpole, Ronald. E., 1993, Pengantar Statistika Edisi ke-3. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Walpole, Ronald E dan Raymond H. Myers, 1955. Ilmu Peluang dan Statistika untuk Insinyur dan Ilmuwan. Bandung : ITB.

 













Komentar

Postingan populer dari blog ini

Workshop Super Leadership 2015

  Worksh op Super Leadership 2015 Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh 2045 !! 100 tahun Indonesia merdeka, itulah saatnya. Saat kita benar-benar siap dan mampu.  Siap dan mampu untuk mengemban amanah.  Saat itulah Indonesia berada di gerbang kebangkitan. Bismillaahir rohmaan nirrohiim... Bersiaplah!!!  ROHIS Al-Ikhlas SMA N 2 Ponorogo menghadirkan 'WSL' (Workshop Super Leadership) 2015 pada hari Ahad tanggal 1 Maret 2015, di aula SMA N 2 Ponorogo. Dengan tema "New Generation Leader" oleh Bapak  Didik Hermawan , S.Pd, MCH, Cht (Trainer Nasional Character Building Kementerian Pemuda dan Olahraga RI dan TIM Mind Power Institute). Pelatihan kepemimpinan remaja SUPER + Hypnomotivation, yang akan mengubah kamu yang biasa-biasa aja menjadi pribadi yang luar biasa. Pendaftaran dimulai sejak info ini diterima, di depan aula SMADAPO. Atau, pemesanan tiket: Ketik: WSL_Nama_Instansi  kirim ke CP : 081938768203 (Ikhwan) 085633